topbella

Kamis, 21 November 2013

Akuntansi Biaya "Harga Pokok Pesanan"

Materi Akuntansi Biaya ( Metode Harga Pokok Proses )

METODE HARGA POKOK 
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa.
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses :
  • Proses produksi bersifat terus menerus dan produk yang dihasilkan merupakan produk massa yang bersifat standar.
  • Biaya produksi dikumpulkan dengan dicatat dalam setiap departemen produksi yang ada, untuk jangtka waktu tertentu (umumnya satu bulan).
  • Harga pokok per unit produk dihitung dari harga pokok produk selesai periode dibagi dengan unit produk yang telah selesai dalam periode yang bersangkutan.
  • Harga pokok produk dihitung pada akhir periode tertentu.
  • Biaya bahan tidak perlu dipisahkan dari biaya bahan baku dan biaya bahan pembantu, dan biaya tenaga kerja tidak dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
  • Produk yang belum selesai (masih dalam proses) pada akhir periode, dicatat ke dalam rekening persediaan Produk Dalam Proses.
  • Pada akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi setiap departemen, yang pada dasarnya berisi perhitungan harga pokok produk yang telah selesai, dan yang masih dalam proses, yang dinyatakan dalam total maupun per unit.
Akuntansi Biaya Produksi
  • Dalam metode harga pokok proses lebih menekankan pada penggunaan laporan harga pokok produksi per departemen.
Laporan Harga Pokok Produksi
  • Laporan harga pokok produksi, seperti yang telah dikemukakan dimuka, merupakan media akuntansi yang digunakan oleh metode harga pokok proses dalam penentuan harga pokok produk total mapun per unit. Laporan harga pokok produksi disusun untuk setiap produksi, yang secara keseluruhan umumnya berisi tiga bagian laporan, yaitu:
  1. Laporan produksi (skedul kuantitas)
  2. Pembebanan biaya
  3. Perhitungan biaya
Laporan Produksi
Laporan produksi atau disebut juga skedul kuantitas merupakan bagian laporan harga pokok  produksi yang memberikan informasi mengenai arus fisik dari unit masukan yang diolah dan unit keluaran yang dihasilkan oleh suatu departemen produksi.
CONTOH LAPORAN PRODUKSI DAPAT DILIHAT
Pembebanan Biaya
            Pembebanan merupakan bagian laporan harga pokok produksi yang pada dasarnya memuat biaya produksi yang dikumpulkan oleh suatu departemen selama periode tertentu. Informasi mengenai biaya yang dibebankan kepada produk yang diolah disajikan berdasarkan elemen biaya produksi dalam jumlah total dan per unit. Biaya produksi yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh departemen yang bersangkutan.
Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya merupakan bagian laporan dari harga pokok produksi yang pada dasarnya memuat biaya produksi yang diperhitungkan untuk produk yang telah selesai dan poduk yang masih dalam proses pada akhir periode untuk departemen yang bersangkutan. Produk yang telah selesai dapat berupa produk yang ditransfer ke gudang penyimpanan dan produk yang ditransfer ke departemen berikutnya untuk diolah lebih lanjut.
METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN
— Pembahasan mengenai metode harga pokok proses dalam bab ini merupakan kelanjutan dari metode Harga Pokok Proses Pengantar. Yaitu metode harga pokok proses dengan memperhitungkan adanya persediaan produk dalam awal proses periode. Produk yang belum selesai(dalam proses) pada akhir periode suatu departemen produksi, merupakan produk dalam proses pada awal periode departemen yang bersangkutan pada bulan berikutnya.
— Dalam hal ini ada dua metode yang dapat digunakan untuk penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan produk dalam proses awal, yaitu metode harga pokok rata-rata tertimbang dan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP).
Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang
— Penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan produk dalam proses awal dengan metode harga pokok rata-rata dapat dibedakan menjadi dua bagian pembahasan, yaitu:
Perhitungan di departemen awal
Perhitungan di departemen lanjutan (setelah departemen awal).
1. Perhitungan Harga Pokok Di Departemen Awal
— Beberapa hal pokok yang perlu diketahui dalam hal ini adalah sebagai berikut:
Dalam laporan produksi, unit produk dalam proses awal menambah unit produk yang dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya yang diproses bulan ini di departemen awal.
Dalam pembebanan biaya produksi, harga pokok produk dalam proses awal (yang berasal dari bulan lalu) ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode ini, dirinci untuk setiap elemen biaya produksi.
Rumus Perhitungan Biaya produksi Per unit Departemen Awal
By. Bahan yg melekat By. Bhn yg dikeluarkan
— Biaya bahan per unit = pd PDP awal + pada bulan ini
unit ekuivalen biaya bahan
BTK yg melekat pada BTK yg dikeluarkan pada
— BTK per unit = PDP awal + bulan ini
unit ekuivalen biaya tenaga kerja
BOP yg melekat pada BOP pabrik yg dikeluarkan
— BOP per unit = PDP awal + pada bulan ini
unit ekuivalen biaya overhead pabrik
Harga pokok per unit merupakan penjumlahan biaya per unit dari setiap elemen biaya produksi, yang dihitung dengan cara membagi total biaya produksi (PDP awal + Biaya periode ini) dengan unit ekuivalen masing-masing elemen biaya produksi.
Unit ekuivalen dihitung dengan cara menambahkan unit produk selesai (yang ditransfer ke gudang/departemen lanjutan) dengan unit produk dalam proses akhir sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
Dalam perhitungan biaya harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga pokok per unit dengan unit produk selesai. Sedang dalam perhitungan harga pokok produk dalam proses (PDP) akhir, unit produk dalam proses akhir dikalikan dengan harga pokok per unit (dihitung untuk setiap elemen biaya produksi)
Perhitungan Harga Pokok Di departemen lanjutan lanjutan
— Penentuan harga pokok produk di departemen lanjutan dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang, pada dasarnya tidak berbeda dengan penentuan harga pokok di departemen awal yang telah dibahas dimuka. Perbedaannya karena di departemen lanjutan terdapat produk yang dibawa dari departemen sebelumnya, maka dalam pembebanan biaya produksi, perlu dihitung harga pokok rata-rata per unit dari produk yang berasal dari departemen sebelumnya.oleh karena itu masalah yang dijumpai di departemen lanjutan, disamping masalah produk dalam proses awal departemen yang bersangkutan, juga masalah produk yang berasal dari departemen sebelumnya.
Beberapa hal perlu diketahui dalam penentuan harga pokok produk di departemen lanjutan dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang antara lain :
Dalam laporan produksi, unit produk dalam dalam proses awal memambah unit produk yang dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya yang diproses bulan ini di departemen lanjutan.
Pembebanan biaya produksi di departemen lanjutan pada dasarnya tidak berbeda dengan pembebanan biaya produksi di departemen awal.
Jika ada tambahan bahan di departemen lanjutan yang menyebabkan tambahn unit, produk yang berasal dari departemen sebelumnya perlu disesuaikan perhitungan harga pokok per unitnya.
Harga pokok per unit rata-rata merupakan penjumlahan biaya per unit rata-rata dari setiap elemen biaya produksi, yang dihitung dengan cara membagi total biaya produksi (PDP awal + Biaya p Periode ini) dengan unit ekuivalen masing-masing elemen biaya produksi. Termasuk dalam elemen biaya produksi departemen lanjutan adalah harga pokok per unit produk dari departemen sebelumnya. (lihat rumus perhitungan biaya produksi per unit dibawah ini)
Harga pokok Per Unit Yang Berasal Dari Departemen Sebelumnya
HP PDP yang berasal Harga pokok selelasi
— HP Produk per unit berasal dari departemen yg berasal dari depar-
Yang berasal dari = sebelumnya + temen sebelumnya
dep. Sebelumnya unit PDP awal + unit produk yg berasal
dari dep sebelumnya
Harga Pokok Per Unit yang ditambahkan Di Departemen lanjutan
— BBB per unit = By. Bahan yg melekat Biaya bahan yang dikeluarkan
pada PDP awal + pada bulan ini
unit ekuivalen biaya bahan
BTK yg melekat By. Tenaga Kerja yg dikeluarkan
— BTK per unit = pada PDP awal + pada bulan ini
unit ekuivalen biaya tenaga kerja
BOP yg melekat By. Overhead pabrik yang
— BOP per unit = pada awal + dikeluarkan pada bulan ini
unit ekuivalen biaya overhead pabrik
Beberapa hal perlu diketahui dalam penentuan harga pokok produk di departemen lanjutan dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang antara lain :
Unit ekuivalen harga pokok produk yang dihitung berasal dari departemen sebelumnya dihitung dengan cara menambahkan unit produk dala proses awal di departemen lanjutan dengan unit produk yang berasal dari departemen sebelumnya.
Unit ekuivalen biaya produksi yang ditambahkan di departemen lanjutan (BB, BTK, BOP), dihitung dengan cara menambahkan unit produk proses akhir sesuai dengan tingkat penyelesaiannya.
Dalam perhitungan biaya, HP. Produk selesai ditransfer ke gudang/departemen lanjutan dihitung dengan cara mengalikan harga pokok per unit dengan unit produk selesai. Sedang dalam perhitungan harga pokok produk dalam proses (PDP)akhir, unit produk dalam proses akhir dikalikan dengan harga pokok per unit (dihitung untuk setiap elemen biaya produksi).
THE END
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
— Berbeda dengan metode harga pokok rata-rata tertimbang, penetuan harga pokok produk yang memperhitungkan produk dalam proses awal dengan metode MPKP, mempunyai anggapan bahawa biaya produksi bulan (periode) ini terlebih dahulu digunakan untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses pada awal bulan. Baru kemudian sisanya digunakan untuk menyelesaikan produk masuk proses dalamnya digunakan untuk menyelesaikan produk masuk proses bulan sekarang. Oleh karena itu perhitungan awal bulan diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen.
Pembahasan MPKP dipisahkan menjadi dua, yaitu:
— Perhitungan departemen awal
— Perhitungan di departemen lanjutan
Perhitungan Harga Pokok di Departemen Awal
— Dalam laporan produksi, unit produk dalam proses awal menambah unit produk yang dimasukkan proses bulan ini sebagai unit produksi seluruhnya yang diproses bulan ini di departemen awal.
— Dalam pembebanan biaya produksi, harga pokok produk dalam proses awal (yang berasal dari bulan lalu) ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode ini. Harga pokok produk dalam proses awal tidak perlu dirinci untuk setiap elemen biaya produksi, karena tidsk dihitung harga pokok per unitnya.
— Harga pokok produksi per unit dihitung untuk biaya produksi yang dikeluarkan periode ini, yang merupakan penjumlahan dari biaya per unit setiap elemen biaya produksi periode ini. Biaya produksi per unit dihitung dengan cara membagi antara total biaya produksi yang dikeluarkan periode ini dengan masing-masing unit ekuivalentnya (tidak termasuk harga pokok proses awal).
— Unit ekuivalen dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Menghitung unit ekuivalen
— Unit ekuivalen dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Unit ekuivalen BB :
Unit PDP awal x (100% – tingkat penyelesaian BB pada PDP awal) + unit produk selesai x 100% + unit PDP akhir x tingkat penyelesaian BB pada PDP akhir.
Contoh:
UE . BB Dep A. = 800 (100% -100 ) + 7.000 (100% ) + 1.800 (100%) = 8.800
Menghitung unit ekuivalen BK
— UE Biaya Konversi :
Unit PDP awal x (100% – tingkat penyelesaian BK pada PDP awal) + unit produk selesai x 100% +          unit PDP akhir x tingkat penyelesaian BK pada PDP akhir.
Contoh :
UE. BK = 800 (100% – 40% ) + 7.000 (100%) + 1.800 (60%) = 8.560
— Dalam perhitungan biaya, harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dep. Lanjutan dihitung dengan cara menjumlahkanunsur-unsur biaya sbb:
Hp PDP awal xxx
By. Penyls. PDP awal yg dirinci setiap elemen by. xxx
HP produk dari bulan ini xxx +
Hp yg ditransfer ke gudang/dep. Lanjutan xxx
— Sedang dalam perhitungan Hp produk dalam proses (PDP) akhir, unit PDP akhir dikalikan dengan HP per unit yang dihitung untuk setiap elemen biaya produksi.

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

 
My Note's© Diseñado por: Compartidisimo